Urban Acupunture

City Walk

Stasiun Kota – Pelabuhan Sunda Kelapa

alur perjalanan stasiun kota hingga sunda kelapa terbagi menjadi 4 bagian yang terbagi juga dalam proses desainnya. kami mencoba untuk tidak tamak dengan memberikan secara keseluruhan alternatif desain yang sangat utopis dan sulit diwujudkan. namun suatu generator atau point attractor masih dirasa perlu agar terjadinya perpindahan arus pejalan kaki dari awal hingga akhir.

alur 1 : stasiun kota hingga museum fatahillah
stasiun kota sekarang menjadi titik-titik terakhir perbehentian transportasi yang sangat berpotensi di jakarta, yaitu bus way dan kereta api. titik ini kemudian menjadi gerbang masuk yang kemudian seharusnya menjadi bagian yang menarik dan bisa dillewati oleh pejalan kaki untuk menyebrang dari stasiun kota ke taman tengah. perjalanan ini kemudian dilanjutkan ke area plaza museum fatahillah. trotoar yang ada menuju museum fatahillah sangatlah kecil dan kami usahakan untuk memperlebar sehingga bisa digunakan dengan baik dan nyaman oleh pejalan kaki. sesampainya di museum fatahillah, kami berusaha meningkatkan kualitas plaza ini agar dapat menjadi lebih menarik. dan usaha yang kami lakukan, adalah dengan membuat air-air mancur di sekitar plaza sehingga bisa menjadi atraksi yang menarik di sekitar museum. penggunaan lighting yang tepat juga bisa memberikan tambahan bagi museum fatahillah sendiri. area yang sebelumnya teletak disamping gedung pos dan bangunan lama yang sekarang terlihat kumuh akan di redesain sehingga bisa menjadi tempat berjualan yang menarik dan nyaman.

alur 2 : kali besar selatan hingga jembatan merah

kali besar sekarang memiliki potensi yang besar dalam bidang pariwisata karena memiliki banyak bangunan tua adanya sungai historis yang dulunya menjadi area perdagangan dan sebagai garis linear awal terbentuknya pemekaran kota lama. di area kali besar ini, kami mencoba untuk meningkatkan kualitas pejalan kaki dengan menambahkan fasilitas dan furniture jalan sehingga bisa meningkatkan kualitas pejalan kaki. kali besar sendiri akan dibersihkan dengan meletakkan mesin purifikasi air di selatan agar dapat meningkatkan kualitas air sungai yang ada. dengan bersihnya air sungai maka kegiatan pariwisata juga dapat dilakukan disungai itu sendiri, saran yang kami berikan adalah agar kali besar dapat digunakan sebagai wisata air dengan menggunakan sampan-sampan kecil. ketika malam, kawasan ini bisa digunakan sebagai restoran-restoran pinggir sungai dilengkapi dengan floating stage untuk pertunjukkan.

alur 3 : rel kereta api hingga galangan VOC

daerah bawah jalan tol akan digunakan sebagai retail dan tempat parkir, karena bila proyek ini berjalan, maka akan banyak arus pengunjung yang menggunakan mobil dan membutuhkan tempat parkir. di area parkir ini juga bisa digunakan sebagai drive in. retail-retail dibawah jalan layang ini diperuntukkan bagi tempat istirahat pejalan kaki yang sudah berjalan dari area stasiun untuk melanjutkan ke pelabuhan sunda kelapa. area hijau atau lahan tidur yang ada diseberang akan digunakan sebagai attaractor berisikan taman bermain yang akan ditempatkan fasilitas permainan dan hiburan. peruntukan lahan ini diilhami oleh london eye yang menjadi objek wisata pinggir sungai yang bisa menjadi attractor pariwisata dan selalu penuh di london. sementara di area galangan akan dijadikan tempat makan malam yang romantis. dan area pejalan kaki tetap ditingkatkan kualitasnya dengan menambah dan memperbaiki furnitur jalan.

alur 4 : museum bahari hingga sunda kelapa

area ini akan ditingkatkan kualitas pejalan kaki dengan membuat jembatan pejalan kaki yang menyebrangi dibawah sungai jembatan kendaraan yang sudah ada, sehingga tidak terjadinya pemutusan arus pejalan kaki yang ingin ke museum bahari dan ke pelabuhan sunda kelapa. adanya delta sungai di area tersebut kemudian digunakan untuk mendirikan attractor pejalan dan sungai yaitu maritime center yang berisikan informasi kemaritiman dan bisa menghubungkan area pelabuhan, pasar, dan area tambah dengan membuat jalan bawah tanah yang terpusat di maritime center. perjalanan dilanjutkan ke area sandaran kapal yang menarik bagi wisatawan. disini, kami berusaha tidak membuat banyak perubahan karena masih tingginya aktifitas perekonomian dan perdagangan yang justru menarik untuk diamati. yang kami lakukan adalah meningkatkan banyak pohon dan furnitur jalan untuk dilewati hingga ke ujung pelabuhan. dan untuk meningkatkan arus pejalan kaki ke ujung pelabuhan, kami membuat attractor satu lagi berupa taman hiburan diatas laut. secara pembangunan, desain ini dapat dibuat secara parsial, namun dibutuhkan kesatuan area sehingga bisa menjadi suatu perjalanan yang menyeluruh dan saling berketerkaitan dan bisa meningkatkan nilai pariwisata kawasan tersebut. desain-desain ini kami harapkan bisa menjadi acuan dan gagasan dasar yang bisa dikembangkan dan bisa dikerjakan bersama masyarkat setempat.

—-

yg paling pnting adalah metodenya yang salah satunya adalah mencoba melakukan perubahan atau intervensi seminim mungkin namun impactnya besar. Sebisa mungkin dettached dr bangunan2 tua, jadi tidak ada pengusulan bangunan2 tua tersebut menjadi fungsi A atau B dlsb, krn mmg ranah pekerjaannya brada pada pedestrian, namun juga krn sensitifnya konflik ttg kepemilikan bangunan tua (dengan kelompok idealis kota) dengan pihak pemerintah (yang cenderung profit oriented). Kami menyadari bahwa Kota adalah kawasan yg sudah banyak usulan desain baik yg melalui proses penelitian, workshop, maupun pragmatis. tercatat diantaranya Prof.Gunawan Tjahjono dan tim prnah bikin usulan namun gagal direalisasikan, Workshop temen2 dr UPH, UI dan TU Delft, sampe uda ktemu Pak WaGub jg ga berhasil terealisasi. Tim kami sendiri memanfaatkan analisa dari hasil workshop temen2 UPH,UI, Delft utk tinjauan perencanaan citywalk ini.

Kedua, ‘Tua dan Bahari’ kami sepkati sebagai tema dr koridor kota, krn tempat ini kami anggap sdh mrupakan ruang yg sudah bagus dg sendirinya (self-sophisticated space) krn msh awetnya bangunan heritage zaman kolonial Belanda. bahari karena kawasan ini jg bersinggungan lngsung dg laut Jawa, skligus mrupakan awal mula berkembangnya kawasan ini. Istilahnya kawasan ini sudah kuat, tinggl ditambahkan ‘suntikan’ energi baru di kawasan tsb sbg trigger yg menstimulasi maraknya ‘kehidupan’ di kota. nah, dari seluruh jalur yg kita lewati, kami sepakati nodes sprti yg titik2 yg dijelaskan.

2006

Tim Stasiun Kota-Sunda Kelapa
Abimantra Pradhana
Paskal Khrisno
Rafael Arsono

Tim Pasar Baru-Gambir
Michael Brohet
Indra Cepol
Indira Sagita
Jawir

Tim Tugu Tani-Taman Proklamasi
Adi Fajar Utama
Ardes Perdhana
Dani Wicaksono
Pinkan

Tim Cempaka Mas-Pulomas
Ariko Andikabina
Amelia Miranti
Dona Paramita
IGAM Mahayuni
Remon

About the author