Labuan Bajo dan Sekitarnya, 2014

Juli 2014
 

Sudah saatnya Kepulauan Komodo dan sekitarnya untuk di rencanakan masa depannya. Kunjungan kali ini adalah tentang melihat bagaimana potensi kecamatan Labuan Bajo, sebuah kecamatan dibawah Kabupaten baru, Manggarai Barat dengan potensi alam yang luar biasa.

 

Labuan bajo, termasuk Kepulauan komodo memiliki sumber daya alam yang tidak bisa di tandingi di tempat lain di dunia, dengan binatang endemik komodo, kekayaan bawah laut yang luar biasa, serta adat istiadat yang beragam, baik campuran antara penduduk Bima, Bajo maupun dari Manggarai itu sendiri.

 

Sudah ada beberapa lembaga yang berusaha mengadvokasi komunitas maupun masyarakat labuan bajo dan sekitarnya, tetapi perlu ada satu rencana besar dan jangka panjang untuk menyelaraskan semua kepentingan di Labuan Bajo. Dari Pariwisata, Ekonomi, Bisnis, dan pemenuhan kebutuhan dasar dari masyarakat itu sendiri.

 

Kami sama sama berharap nanti nya negara, melalui pemerintah bisa bekerjasama dan memiliki aturan yang jelas yang menjembatani seluruh kepentingan di Labuan Bajo, sehingga seperti pembuatan dermaga kapal peti kemas dan sail komodo tahun 2013 yang kurang terkoordinasi dengan segala pihak bahkan masyarakat dapat di minimalisasi kedepannya. Sehingga potensi luar biasa yang dimiliki oleh Labuan Bajo termasuk Kepulauan komodo bisa di pertahankan dan dimanfaatkan dengan bijak dan menjadi contoh pemberdayaan masyarakat yang ada di dalamnya.

 

Perencanaan Labuan Bajo, Komodo dan sekitarnya akhirnya dapat menjadi katalis pembangunan yang berkelanjutan, lestari, yang di rencanakan dengan mendengarkan kebutuhan masyarakat dari bawah. Memperkuat kebudayaan yang sudah ada, dan menjadikan pariwisata berbasis eko sebagai landasan.

 

beberapa contoh pemberdayaan masyarakat juga sudah di gagas oleh gede kresna, ada produk produk potensial seperti gulamerah, pisang, ikan, teripang, hanya saja masih banyak masyarakat yang belum tahu bangaimana mengolah dan menjualnya di tempatnya sendiri menjadi satu produk yang selesai secara ekologis. Bahan produksi yang dekat, pengolahan di tempat, dan pasar yang sudah ada, serta limbah yang terselesaikan adalah mimpi pemberdayaan masyarakat di Labuan bajo dan komodo.

 
Mari kita nantikan Labuan Bajo yang lestari.
 
Desember 2014,
 
Baru Kali ini kami bisa menginap di kepulauan komodo, dengan menginap di Kanawa Resort, harga per kamar Rp. 430.000,- belum pajak 10%, Sebenenarnya menuju kanawa bisa dengan kapal yang disediakan oleh hotel, dari Labuan Bajo ke Pulau Kanawa jam 12.00 dan Dari Pulau Kanawa ke labuan Bajo jam 8.00 pagi. Tapi kami memilih untuk menggunakan sewa kapal nelayan kecil dengan Pak Fendy 081338231230 dengan harga Rp. 700.000,- – Rp. 1.000.000,- tergantung rute. Kami menggunakan kapal pak fendy, karena ingin berkunjung ke Pulau Seraya kecil, Pulau Bidadari sebelum ke Pulau Kenawa. Alternatifnya bisa menggunakan kapal kecil untuk wisatawan dari pulau Messa untuk bisa di pakai menginap berkeliling kepulauan komodo lewat Pak Ahyar 081353317309
 
Tempat snorkeling yang bagus di Kepulauan Komodo ada banyak,
 
Pulau Bidadari adalah pulau tak berpenghuni, dengan pasir pantai yang sepi. Disini soft koral dan hard coral sudah beberapa rusak karena tertabrak kapal atau jangkar kapal. Pulau Seraya kecil di bagian utara yang pantainya sudah ada resort masih banyak terumbu yang hidup dan lumayan sehat.
 
Disepanjang Pulau Kanawa masih memiliki terumbu yang sehat, banyak ikan ikan besar di area drop off, bila beruntung bahkan akan menemukan ikan pari, ikan hiu sirip hitam, dan hiu karang berseliweran di pantai. Di Pantai Pink di Pulau komodo perlu dicapai dengan boat selama 2 jam dari pulau kanawa. Sebelum Ke pantai Pink, kita bisa berkunjung ke Loh Liang untuk melihat Komodo dan Trekking melihat vegetasi di Pulau Komodo, dengan Biaya masuk Rp. 8.500 per orang bila menggunakan pemandu, menambah Rp.80.000,- per pemandu, Sedangkan apabila ingin snorkeling di Pantai Pink, Biaya Rp.40.000,- per orang.
 
Untuk Mencapai pantai Pink, dan sekitarnya kami menggunakan tur dari Kanawa resort seharga Rp.450.000 per orang dengan minimal keberangkatan 3 orang. Pantai Pink terletak di tanjung dan terdapat beragam terumbu yang sangat sehat. Pasir pantai disini disebabkan abrasi terumbu merah yang kemudian bercampur dengan pasir pantai setempat sehingga berwarna pink, yang semakin jelas warnanya ketika menjelang sore. Ikan ikan juga bervariasi. Setelah dari Pantai Pink, Kita melanjutkan ke Manta Point/Karang Makasar, ini adalah selat antara Pulau Komodo dan Pulau Tatawa dan Pulau Siaba, dengan kedalaman 15-20 meter Manta ray berkeliaran di selat ini. Pada musim penghujan, Jumlah manta bisa mencapai 100 ekor. Kami menjumpai hampir 12 ekor sebesar 2-4 meter. Setelah dari Manta Point kami melanjutkan ke Batu Bolong. Sebuah karang kecil yang berada tidak jauh dari Manta Point dan ada lubang di karang. Batu bolong adalah tempat snorkeling atau penyelaman favorit, karena disini sangat beragam ikan dan terumbunya karena ikan ikan terjebak di sini sekaligus berlindung dari arus yang besar baik dari utara atau selatan.
 
Sebenarnya ada satu penginapan di pulau Sebayur, dan Tempat snorkeling ada beberapa tempat yang belum kami coba. Pulau Sebolon kecil, Pulau Kelor, Pulau Sebayur adalah salah satunya, dan masih banyak lebih dari 40 titik penyelaman di Kepulauan Komodo. Daya tarik Kepulauan Komodo lainnya adalah menjelajahi Komodo yang lebih banyak terlihat di Loh Buaya di Pulau Rinca, Pulau Kalong untuk melihat kalong terbang sore hari menjelang matahari terbenam, serta daerah Warloka untuk melihat situs batu megalitik yang tertinggal dan pemandangan panorama dari situs yang mengagumkan.
 
Kedepannya semoga Labuan Bajo, Kepulauan komodo tidak menjadi contoh lain dari Pariwisata yang tidak terkendali, sehingga menyebabkan kerusakan alam dan kotanya sendiri.
 


About the author