Grand Luley di Tongkaina, Manado, Sulawesi Utara adalah proyek renovasi dari hotel Santika yang dibuka sejak 1995. Setelah 20 tahun, bangunan hotel mengalami perubahan dan penurunan kualitas. Untuk mengembalikan hotel ke kondisi lama, maka perlu ada perbaikan dan perubahan citra yang lebih “grand“. HAP bekerja sama dengan Owner, Operator hotel dan Bagian pemasaran untuk mencapai semangat hotel yang baru, mengembalikan penampilannya kembali segar.
Melalui diskusi yang panjang, penambahan fungsi hingga renovasi tampak dan interior adalah pilihan-pilihannya. Setelah akuisisi pada tahun 2011, melalui perencanaan selama setahun di tahun 2012, renovasi lobby di jalankan untuk mendukung perencanaan berupa tambahan fungsi 200 kamar baru yang didekatkan ke arah utara/laut. Bangunan lobby yang sudah ada dirubah menjadi ruang pertemuan untuk mendukung MICE (Meetings, incentives, conferencing, exhibitions) yang pada saat itu sedang meningkat. Renovasi lobby dan upgrade interior kamar-kamar existing dan perbaikan infrastruktur kawasan selesai tahun 2013 kemudian di coba di operasikan pada tahun 2014 awal. Perbaikan infrastruktur menjadi penting, agar seluruh limbah dari Hotel tidak terbuang kelaut dalam kondisi kotor. Perbaikan lain yang menyangkut infrastruktur terutama perbaikan generator listrik cadangan karena listrik yang seringkali padam dan seperti penggantian unit-unit pendingin ruang dan sistem air panas untuk masing-masing unit kamar dan villa.
Pada tahun 2014 juga terjadi pergantian General Manager baru. Pak Arief Ali, sang GM yang baru, memiliki visi yang panjang. Karena penambahan 200 kamar di utara belum tentu berjalan, kami sepakat mengembalikan lobby ke tempat semula. Tahun 2014 perencanaan dan pembangunan pengembalian lobby berjalan. Lobby yang baru dibuat agar pandangan dari arah masuk dapat terus langsung ke arah jetty yang telah ada dan memperkuat garis tengah tersebut secara visual. Lobby di desain terbuka langsung dari area drop off di selatan hingga ke utara ditambah dengan penampilan interior yang lebih megah. Area ruang makan dan lounge di tata ulang mengikuti perubahan lobby ini diletakkan di sisi timur dan barat setelah resepsionis. Atap yang sudah ada di perkuat dan diganti finishing-nya agar tahan lama, kemudian di rubah bagian tengahnya untuk mendukung desain yang baru. Skema bahan finishing yang desain 2012 sebelumnya berwarna putih biru berganti menjadi krem coklat sehingga penggunaan marmer dan kayu menjadi dominasi. Untuk mengurangi terik matahari dan tampias, selain menggunakan teritisan atap eksisting selebar 2.5 meter, kami juga menambahkan modul karawang kotak-kotak kayu vertikal turun 60 cm dari plafon. Karawang kotak-kotak ini kemudian di gunakan sebagai elemen untuk mengurangi panas dari pergola kaca dan pembatas semi transparan antara lobby dan ruang makan dan lounge.
Tantangan dari perubahan dan perbaikan di Grand Luley menggunakan modul struktur yang telah ada dengan penambahan kekuatan baru yang dibutuhkan baik di lobby, ruang meeting dan dan vila-vila. Tahun 2013 Pekerjaan pembangunan penambahan unit villa menjadi 2 lantai di lakukan bersamaan dengan pembangunan Tree Bar yang baru. Villa yang pada desain 2012 akan di ganti menjadi hotel bertingkat dengan 200 unit kamar di putuskan untuk di renovasi dan ditambah lantainya saja. Bangunan spa menempati salah satu unit bangunan villa agar tidak menambah bangunan lain.
Tree Bar yang baru adalah bangunan bar kecil yang dibangun diatas bukit. Dibangun dua lantai karena untuk mendapatkan pemandangan ke Pulau Manado Tua dan Bunakan. Penambahan lantai ini juga disebabkan penanaman pohon bakau yang di lakukan tahun 2000-an awal yang kini sudah tumbuh lebat setinggi 4-5 meter sehingga menghalangi pemandangan bar langsung ke laut yang sebelumnya satu lantai. Lantai satu bar digunakan sebagai area serba guna, sedangkan lantai dua digunakan sebagai area menikmati matahari tenggelam. Seluruh bangunan Bar ini menggunakan beton termasuk atap untuk menghindari kemungkinan runtuhan atau patahan dari pohon kayu besi yang sangat besar di atasnya. terbukti Tahun 2014, pohon ini pada bulan desember patah sebagian karena didera angin barat yang kencang tetapi tidak mempengaruhi bangunan bar ini.
Tahun 2016 ini, Hotel Grand Luley siap dibuka dengan brand, logo dan semangat baru yang lebih segar dan siap dioperasikan. Melalui perjalanan renovasi panjang, kini membuahkan kesatuan hotel dengan citra dan bangunan yang jauh lebih segar.
Prinsipal Arsitek : Yori Antar
Project Arsitek : Paskalis Khrisno Ayodyantoro
Project Interior : Jessica Pangastuti
Arsitek : James Nurtanio, Yanuar
Interior : Inggita Saraswati, Lily Szu