Trip Han Awal and Partners, Architect tahun ini adalah ke Uzbekistan. Uzbekistan adalah salah satu negara berkembang yang merdeka setelah revolusi rusia di tahun 1990an awal. Mayoritas penduduknya adalah muslim namun negaranya merupakan negara presidensial yang menganut paham sekuler.
Untuk menuju Uzbekistan diperlukan satu visa yang dapat di urus di Jakarta. Uzbekistan berusaha mempromosikan negaranya sebagai negara perlintasan Jalur Sutera. Dengan sejarah Jalur sutra tersebut kita dapat melihat banyak asimiliasi ragam seni budaya antara daratan cina, timur tengah hingga eropa seperti keramik, kain sutra dan lainnya.
Penerbangan ke Uzbekistan dicapai melalui Kuala Lumpur, Malaysia dengan pesawat Uzbekistan sekitar 7 jam. Kota yang kami singgahi dimulai dari timur menuju Barat. Dari Kota Khiva, Bukhara, Samarkand, hingga ke ibukotanya di Tashkent.
Letak negara uzbekistan adalah di tengah tanpa memiliki laut. Uzbekistan adalah berasal dari kata Uzbek dan Tan, Tan adalah Tan dan Uzbek adalah suku bangsa, sehingga mereka menyebut negara mereka sebagai tanah dari suku bangsa Uzbek.
Arsitektur di Uzbekistan di jadikan kekayaan sejarahnya negara. Di dominasi bentuk portal atau kolom pilotis dengan ragam motif islam menggunakan keramik mosaik yang di dominasi warna toska, hijau dan biru. Warna toska-toska tersebut di dapat dari banyaknya batu kobalt di sekitar tanah Uzbekistan. Banyak dari desain portal di isi oleh ragam hias muqarnas, bentuk yang menyerupai kubah sarang lebah.