Poin-Poin Merancang Ruang Terbuka Publik

Saya masih ingat menulis tentang wajah kota dan bagaimana peran arsitek untuk menatanya tahun 2008 untuk esai Urbane Fellowship Program. Kini , setelah 10 tahun berlalu, melalui pengalaman mendesain dan terbangun, saya merumuskan poin-poin yang menurut saya penting dalam mendesain ruang terbuka publik agar berhasil. Poin-poin ini sebetulnya tidak harus berurutan, tetapi nomor satu sangatlah penting agar lahan berstatus untuk publik dan dapat digunakan masyarakat.
 
Kedepannya, mungkin poin ini akan berkurang atau bertambah, tetapi kira-kira dengan metode ini, saya berusaha terus agar ruang terbuka publik memiliki keberlanjutan yang lestari. Kini tahun 2018 ketika kantor Han Awal & Partners banyak berkesempatan mendesain ruang publik, saya beruntung dapat banyak belajar lewat workshop, FGD, bacaan-bacaan, placemaking, dan mengaplikasikan dan melihat langsung hasil rancang tersebut mewujud dan di tes langsung oleh masyarakat kita.
 
1. RUANG “PUBLIK” ADALAH TUJUAN UTAMA
Pastikan ruang secara legal untuk publik yang paling utama. Sehingga dalam keberlangsungannya tidak ada klaim-klaim ruang-ruang ini oleh elemen-elemen tertentu. Ruang menjadi aset publik dan keterlibatan masyarakat akan timbul setelah ke-publik-an ini jelas.
 
2. MEMBUAT VISI BERSAMA DENGAN KOMUNITAS
Komunitas adalah nyawa dari ruang publik, keikutsertaan komunitas sekitar dalam menentukan gagasan dan visinya menjadi penting. Sebuah visi dapat disesuaikan dan dapat dilaksanakan secara bertahap, bisa dimulai dengan eksperimen kecil, dan seringkali menjadi lebih besar karena antusiasme masyarakat untuk membuat perubahan. Visi bukanlah masterplan yang kaku tetapi ia dapat berubah mengimbangi perubahan dinamika sosial.
 
3. BUATLAH BEBERAPA TUJUAN/PROGRAM (8-10 AKTIFITAS)
Cara yang paling ampuh untuk menstrukturkan visi adalah dengan menentukan tempat-tempat tujuan/program. Bersama masyarakat dan stakeholder, destinasi ini dibuat dengan program-programnya. Warga, pebisnis, organisasi masyarakat dan pemangku kepentingan lainnya bergabung untuk membantu mengidentifikasi destinasi dan kemudian menentukan kegunaan dan aktivitas yang ingin mereka gunakan di setiap tempat.
 
4. MEMBANGUN BERDASARKAN KONTEKS DAN EKSISTING
Bangunlah ruang publik berdasarkan kondisi yang sudah ada sebelumnya seperti kondisi fisik atau tradisi. Seringkali, Dengan memanfaatkan identitas lokal, sejarah dan budaya banyak merangsang minat pengguna ke ruang publik dan menciptakan rasa tempat yang unik. Kesempatan untuk menghargai seni lokal, musik dan teater membantu menarik masyarakat berkumpul di ruang publik.
 
5. HUBUNGKAN DESTINASI TERSEBUT DENGAN TAMAN
Taman seharusnya tidak berfungsi sebagai “alasan utama” di ruang publik. Ruang terbuka pasif meredam aktifitas, terbukti di kota-kota yang sangat bergantung pada “penghijauan” ruang publik mereka tanpa menggabungkan program lain yang berpotensi menarik sasaran pengguna pada alasan yang berbeda dan waktu yang berbeda, menjadi monoton.
 
6. KELENGKAPAN FASILITAS KREATIF
Ruang publik yang menyenangkan adalah ruang yang di lengkapi dengan fasilitas yang memanjakan penggunanya. Pencahayaan memperkuat identitas dapat menarik perhatian pada aktivitas, jalur atau pintu masuk tertentu. Seni publik adalah magnet yang luar biasa bagi anak-anak dan segala usia untuk berkumpul bersama. Fasilitas publik bahkan bisa mendorong interaksi sosial dan menciptakan rasa aman bagi penggunanya.
 
7. AKSESIBILITAS YANG BAIK
Pisahkan kendaraan dan manusia. Utamakan manusianya dan akses terhadap semua moda, baik itu di darat, jalan, taman atau air. Pengguna merasa lebih nyaman saat tidak diintimidasi oleh lalu lintas dan tempat parkir, menciptakan iklim yang menumbuhkan ruang penuh aktivitas manusia. Tentunya jangan lupa akses untuk difabel.
 
8. BERIKAN KECAIRAN RUANG
Ruang Publik yang sukses dapat menyesuaikan dengan banyak perubahan terhadap pengguna yang berbeda-beda pada waktu yang berbeda. Pemrograman kegiatan dan manajemen pengunaan sangat membantu dalam melayani khalayak yang beragam, namun fleksibilitas juga harus diberikan sehingga ruang bisa berubah menyesuaikan dengan waktu dan keragaman penggunanya. Ruang publik yang sukses bila dalam 24 jam memiliki keragaman penggunaan.
 
9. PENGELOLAAN!
Manajemen pengelolaan sangat penting untuk memastikan bahwa ruang publik yang sukses tetap seperti itu. Organisasi pengelola akan sangat membantu dalam mempertahankan beragam aktivitas dan kegiatan sepanjang tahun dan menerapkan program kegiatan yang dapat digunakan untuk menghasilkan pendapatan yang memberi manfaat bagi ruang publik tersebut secara keseluruhan.
 
publik2

About the author