Ujung Genteng, Mei 2014

Pada awalnya perjalanan akhir pekan ini adalah meunju ke cisaat untuk kemping di gunung, tetapi tiba2 pilihan ke pantai ujung genteng membuat semua berubah. alhasil hari jumat pagi kami bertiga di kantor googling tentang ujung genteng dan dipilih menggunakan mobil berangkat jumat malam jam 23.00

Rute perjalanan dari jakarta adalah
jakarta-tajur lewat tol selama satu jam kurang kemudian
tajur cibadak – pelabuhan ratu selama 2 jam
pelabuhan ratu – kiara dua – jampang kulon – surade – ujung genteng 3 jam
dengan total 6 jam sampai di ujung kulon pas sunrise di area pelelangan ikan dan pelabuhan nelayan. total jalan rusak adalah 50 persen dengan jalanan bolong bolong, dari pelabuhan ratu hingga ujung genteng. Sedangkan bila mengambil waktu siang, sudah pasti akan menjadi 8-10 jam karena macet di tajur, dan pasar pasar sepanjang jalan.

Kami menginap di Penginapan Hexa, satu kamar bisa 4 orang, dengan harga 385.000 rupiah termasuk ac dan air panas. bila tambah extra bed maka dikenakan 50 ribu. Titik titik penginapan banyak di pantai ujung genteng yang jalannya belum di aspal. Di tempat lain, penginapan bisa 75-150 tanpa ac.

Invalid Displayed Gallery

Setelah sunrise, kami menuju hotel, istirahat, kemudian menuju air terjun cikaso, kalau dari arah jakarta, dia belok kiri sebelum kota surade. nanti sekitar 8 km kita akan berbelok ke kampung. Sebelum masuk kampung ada biaya masuk dari pemda, 10.000 untuk mobil dan 3000 untuk orang. setelah itu kita bisa naik kapal selama 5 menit seharga 60.000 rupiah atau berjalan kaki selama 10 menit sejauh 300 meter dengan pemandangan sawah. Ketika berjalan kita dikenai charge karena lewat tanah orang (:O) sebesar 10.000 permobil dan 2000 per orang, nanti setelah berjalan dan masuk daerah air terjun ada biaya lagi 2000 per orang untuk kebersihan. Air terjunnya sendiri ada 3 dengan ketinggian 8 meter dengan kolam di bawahnya berwarna hijau karena bebatuan berlumut.

Invalid Displayed Gallery

sebenarnya ada banyak sekali pantai di ujung genteng seperti Batu Besar, Pantai Cipanarikan, dan Pantai Pangumbahan, keris, dll, tapi karena padatnya waktu, setelah hampir sore, kami melintasi daerah cipanarikan untuk menuju pantai pengumbahan, tempat konservasi penyu dengan biaya masuk 10.000 per orang dan bila mau melanjutkan untuk melihat penyu bertelur ketika malam, wajib membayar 150.000 per orang. Akhirnya kami hanya bermain di pantai hingga matahari terbenam.

Invalid Displayed Gallery

Untuk makan malam, pilihannya adalah di restoran dengan harga 75.000 per kg ikan, sedangkan bila mau repot sedikit, bisa ke pelelangan pasar ikan dengan harga ikan besar 40.000-60.000 per kilo dari ikan kuwe, kakap, tuna, baronang dan kerapu, sedangkan ikan kecil bisa 20.000-40.000 seperti bawal, layur cumi dan lain sebagainya, untuk memasaknya sendiri di sekitar pasar bisa ke warung warung terdekat dengan harga 15.000-25.000 per kilo. Rekomendasi untuk ikan bakar paling maknyus adalah ikan kuwe, bawal putih atau kerapu.

Invalid Displayed Gallery

Esoknya untuk sunrise, kita subuh menuju penginapan amanda ratu dimana penginapan mereka memiliki view langsung ke pertemuan sungai besar dengan laut pantai selatan lengkap dengan karang karang, sehingga masyarakat setempat menyebutnya tanah lot ujung kulon. Masuk ke amanda ratu sendiri dikenakan biaya 5000 per orang. Setelah dari Amanda Ratu, kami pun melanjutkan perjalanan pulang kembali ke jakarta, dengan jalan berlubang dan macet pasar sepanjang perjalanan, tetapi di akhiri dengan sate kiloan PSK di rest area jalan tol bogor jakarta 🙂

Invalid Displayed Gallery

About the author