Setelah bingung akan ikut atau tidak, ternyata dari bulan April, tiket Jakarta – Kuala Lumpur – Melbourne sudah terbeli. Lebaran 2015, akhirnya di putuskan untuk mengunjungi pertama kali benua Australia. Saat ini sedang puncaknya musim dingin di Australia. Melbourne lebih-lebih karena termasuk kota dengan tingkat perubahan cuaca dalam sehari yang cukup tinggi. Mereka menyebutnya “4 seasons in a day”. Melbourne di sebutnya begitu karena dalam sehari, bisa terjadi 4 cuaca yang berbeda.
Penerbangan Malaysian Airlines cukup menyenangkan ke Melbourne. Kami sekeluarga menginap di daerah Pasar Victoria dan di jalan Collins. Karena kami pergi beramai-ramai, kami memilih menggunakan penginapan tipe apartemen, sehingga kami bisa berkumpul dalam satu ruang keluarga besar.
Sebenarnya karena ini baru pertama kali, jadi kami lebih banyak menghabiskan waktu di dalam kota. Dan yang menyenangkan adalah Melbourne menggratiskan jalur trem yang termasuk dalam pusat kota. Perjalanan ke tempat-tempat menarik jadi mudah dan gratis. Pusat kota Melbourne terbilang kecil dan walkable. 7×4 grid besar. Kata yang terlintas pertama kali ketika di Melbourne adalah Vibrant dan Artsy. Kota-kotanya terasa hidup dengan dipenuhi mayoritas anak-anak muda. Disekitar kota banyak galeri dan museum bertebaran. Melbourne memiliki garis pantai tapi yang menarik adalah waterfront sepanjang Sungai Yarra.
Karena kami ingin mencoba ke gunung salju, akhirnya satu hari kami sempatkan ke pegunungan Baw-baw. kira-kira 3 jam perjalanan dengan mobil ke arah timur dari Melbourne. Untuk menuju Puncak Gunung Baw-baw kami menyewa mobil. Dijalur pegunungan, mobil kami di haruskan memiliki Tire Chains atau rantai yang di pasang di roda agar tidak mudah tergelincir ketika mengendarai di aspal yang bersalju. Gunung Baw-baw ini memang tempat ski resort yang lengkap. Aktifitasnya bisa berseluncur dengan ski atau dengan menggunakan Togog.