Instravel ; mlakumlaku

instravel
 
Hari hari ini adalah hari dimana kita banyak terbenam dalam ekonomi media visual. Media sosial bertebaran dari friendster, facebook, twitter, instagram dan pinterest sekarang.
 
saya ingat guy debord mengatakan kita menjadi masyarakat penonton dan banyak mengiyakan pada apa yang disungguhkan pada media media tersebut tanpa memilah nya dengan baik. Media sosial semacam instagram adalah alat yang baik dalam jejaring berbagi informasi gambar, namun tanpa disadari kebanyakan media sosial semacam Instagram menjadi sebuah pengganti hubungan sosial yang diwakilkan oleh gambar dan foto. Luasnya kini kehidupan sosial kita bukan lagi hidup dan cara tinggal melainkan dengan memiliki hingga “kemunculan” kemudian kita dianggap menjadi hidup, akibat dari fetish commodity
 
pameran ini adalah tentang remeh temeh, apa yang di rasakan dan coba di tangkap oleh masing masing arsitek dalam penjelajahannya dalam berkarya, telah terpilih dan di publish di instagram karena berkesan, dan kini telah terpilih sebanyak 15 buah untuk mewakili penjelajahan tersebut.
 
15 tidak lah banyak dan sedikit, 15 dipilih karena banyaknya arsitek yang ikut berpameran dan 15 cm agar kualitas dari instagram bila di print tidak pecah dan mewakili dunia yang sering kita lihat melalui layar kecil kita baik ios atau android tapi cukup baik ketika di cetak di dalam kualitas plat metal yang berkualitas.
 
pada akhirnya, dari sekedar masyakarat penonton, kita bisa bertemu nyata, alias kopi darat dan melihat langsung pada media yang taktikal disentuh dan bertemu sapa dengan sejawat lain yang semakin sulit belakangan ini.
 
Instravel adalah bukan sekedar arsitek bertravelling dan berbagi, lebih luas lagi, adalah tentang penjelajahan sebagai arsitek baik dalam berkarya dan berproses. adalah tentang bersenang senang, dari dunia yang luas, yang di tangkap melalui kamera ke instragram. dan mengembalikan dari layar layar kecil dan ketuk ketuk jari kembali ke dunia nyata,
kami rasa juga tepat
 
happiness only real when shared. kebahagian itu nyata bila kita bagikan. selamat menikmati.
 

Video : Adiwiwid, Paskalis Khrisno Ayodyantoro, Editing : Adiwiwid
 


 
Foto : Adiwiwid, paskalis Khrisno Ayodyantoro
Foto Sampul : Fandy Gunawan

About the author